BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar
Belakang
Latar belakang saya membuat makalah ini ialah, untuk
memberikan informasi tentang hal yang ada kaitannya CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) atau yang biasa disebut
sebagai program sosial bagi perusahaan tersebut. Agar orang-orang yang membaca
makalah saya ini dapat lebih mendalam mengetahui hal tentang Program CSR ini.
Selain itu saya menyusun makalah ini untuk mengisi
tugas mata pelajaran Bisnis. Banyak sekali hal-hal yang menarik dalam
pembahasan yang saya buat ini, maka dari itu semoga pembahasan saya ini bisa
membantu anda semua untuk mengetahui cara kerja CSR di Indonesia ini
sebenarnya.
2. Tujuan dan
Manfaat
Tujuan saya mengangkat Tema mengenai
“CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)” ini
dikarenakan tuntutan tugas mata pelajaran bisnis. Manfaat untuk penulisan ini,
dikarenan banyak sekali seluk-beluk yang belum kita ketahui mengetahui progran
CSR ini. Dalam pembahasan ini saya mengulas mengenai dampak yang ditimbulkan
oleh Program CSR ini baik positif maupun negatif.
Banyak manfaat yang diperoleh dari
pembahasan saya ini. Saya jadi tahu tentang CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY atau biasa
yang disingkat CSR ini sebenarnay. Banyak sekali dampak baik maupun buruknya
yang ditimbulkan jika perusahaan mengadakan program seperti ini. Namun saya berharap
pembahasan ini dapat mencapai tujuan dengan baik dan semoga berguna bagi
pembaca.
3. Rumusan
Masalah
Makalah ini
disusun atas dasar perumusan masalah yang telah kami susun. Adanya
perumusan makalah tersebut antara lain:
·Mengapa CSR
kadang di identikan sebagai progranm perusahaan yang mencari untung ?
·Siapa yang
membuat Program CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)
tersebut?
· Faktor – faktor apa saja yang menjadi kecenderungan utama arti
penting CSR tersebut untuk masyarakat ?
·Bagaimana Program
CSR Indosat itu dapat berjalan dengan baik ?
·Apa Hubungan
teori yang terdapat pada bab etika dan tanggung jawab sosial pada buku wajib
kedalam perusahaan Selular Indosat ?
BAB II
PEMBAHASAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)
Ø Pengertiaan Corporate Social
Responsibility
Istilah CSR diperkenalkan pertama
kali dalam tulisan Social Responsibility of the Businessman tahun 1953.
CSR digagas Howard Rothmann Browen untuk mengeleminasi keresahan dunia
bisnis. CSR adalah sebuah pendekatan dimana perusahaan mengintegrasikan
kepedulian sosial dalam operasi bisnis mereka. CSR bias dikatakan komitmen yang
berkesinambungan dari kalangan bisnis, untuk berperilaku secara etis dan
memberi kontribusi bagi perkembangan ekonomi, seraya meningkatkan kualitas
kehidupan dari karyawan dan keluarganya, serta komunitas lokal dan masyarakat
luas pada umumnya. Dalam interaksi dengan para pemangku kepentingan (stakeholders)
berdasarkan prinsip kesukarelaan dan kemitraan.
Di sinilah letak pentingnya
pengaturan CSR di Indonesia, agar memiliki daya atur, daya ikat dan daya
dorong. CSR yang semula bersifat voluntary perlu ditingkatkan menjadi
CSR yang lebih bersifat mandatory. Dengan demikian dapat diharapkan
kontribusi dunia usaha yang terukur dan sistematis dalam ikut meningkatan
kesejahteraan masyarakat. Kebijakan yang pro-masyarakat dan lingkungan seperti
ini sangat dibutuhkan ditengah arus neoliberalisme seperti sekarang ini.
Sebaliknya disisi lain, masyarakat juga tidak bisa seenaknya melakukan tuntutan
kepada perusahaan. Apabila harapannya itu berada diluar batas aturan yang
berlaku.
CSR dapat dikatakankan sebagai
parameter kedekatan era kebangkitan masyarakat (civil society). Maka
dari itu, sudah seharusnya CSR tidak hanya bergerak dalam aspek philantropy (yakni
dorongan kemanusiaan yang biasanya bersumber dari norma dan etika universal
untuk menolong sesama dan memperjuangkan pemerataan sosial) maupun level
strategi, melainkan harus merambat ke tingkat kebijakan (policy) yang
lebih makro dan riil. Dunia usaha harus dapat mencontoh perusahaan yang telah
terlebih dahulu melaksanakan program CSR sebagai salah satu policy dari
manjemen perusahaan. PT. Bogasari, misalnya
memiliki program CSR yang terintegrasi dengan strategi perusahaan, melalui
pendampingan para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berbasis
terigu. Seperti yang telah kita ketahui, jika mereka adalah konsumen utama dari
produk perusahaan ini. Demikian juga dengan PT.
Unilever yang memiliki program CSR berupa pendampingan terhadap petani kedelai.
Bagi kepentingan petani, adanya program CSR ini berperan dalam meningkatkan
kualitas produksi, sekaligus menjamin kelancaran distribusi. Sedangkan bagi
Unilever sendiri, hal ini akan menjamin pasokan bahan baku untuk setiap
produksi mereka yang berbasis kedelai, seperti kecap Bango, yang telah menjadi
salah satu andalan produknya.
Banyak perusahaan yang memilih
program CSR di bidang edukasi. Program seperti ini kebanyakan memfokuskan pada
edukasi bagi generasi mendatang, pengembangan kewirausahaan, pendidikan
finansial. PT. Astra International Tbk,
misalnya: membentuk Politeknik Manufaktur Astra, yang menelan dana puluhan
milyar. Selain itu, ada juga program dari HM Sampoerna
untuk mengembangkan pendidikan melalui Sampoerna Foundation, untuk
program ini. Sampoerna sendiri telah mengucurkan dana tak kurang dari 47
milliar. Jelas sudah jika CSR sangat bermanfaat untuk masyarakat dan dapat
meningkatkan image perusahaan.
Ø Keuntungan dan Kelemahan CSR
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan
perusahaan demi suatu tujuan sosial dengan tidak memeperhitungkan untung atau
rugi ekonomis. Hal itu bisa terjadi dengan dua cara yaitu cara positif dan
negatif. Secara positif, perusahaan bisa
melakukan kegiatan yang tidak membawa keuntungan ekonomis dan semata-mata
dilangsungkan demi kesejahteraan masyarakat atau salah satu kelompok di
dalamnya. Contohnya: menyelenggarakan pelatihan keterampilan untuk penganggur.
Kegiatan seperti itu hanya mengeluarkan dana dan tidak mendapat sesuatu
kembali. Tujuannya semata-mata sosial dan sama sekali tidak ada maksud ekonomi.
Secara negatif, perusahaan bisa menahan diri
untuk tidak melakukan kegiatan-kegiatan tertentu, yang sebenarnya menguntungkan
dari segi bisnis tetapi akan merugikan masyarakat atau sebagian masyarakat.
Kegiatan-kegiatan itu bisa membawa keuntungan ekonomis tapi perusahaan
mempunyai alasan untuk tidak melakukannya. Jika kita membedakan tanggung jawab
sosial dalam arti positif dan dalam arti negatif, langsung menjadi jelas
konsekuensinya.
Di banyak tempat, Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan langkah jitu dari perusahaan untuk menarik simpati dan kepercayaan negara dan masyarakat terhadap aktivitas yang dilakukan perusahaan tersebut di satu tempat. Bila dilihat secara sekilas, perwujudan CSR merupakan suatu langkah yang mulia. Hasilnya bisa langsung mengena di masyarakat setempat. Tetapi, sesuatu yang dilihat secara sepintas baik, ternyata mengandung jebakan-jebakan mematikan.CSR merupakan bentuk penaklukan secara halus terhadap masyarakat setempat agar tidak memprotes aktivitas mereka. Jika demikian, maka, “CSR merupakan strategi pendekatan kaum neoliberal agar tetap bisa melanggengkan hegemoni kapitalisme. Dengan kata lain CSR adalah alat penaklukan dalam kemasan berwajah sosial dan lingkungan dengan motif dasar yang tidak berubah, yakni akumulasi kapital dan mengeruk keuntungan sebesar-besarnya.
Di banyak tempat, Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan langkah jitu dari perusahaan untuk menarik simpati dan kepercayaan negara dan masyarakat terhadap aktivitas yang dilakukan perusahaan tersebut di satu tempat. Bila dilihat secara sekilas, perwujudan CSR merupakan suatu langkah yang mulia. Hasilnya bisa langsung mengena di masyarakat setempat. Tetapi, sesuatu yang dilihat secara sepintas baik, ternyata mengandung jebakan-jebakan mematikan.CSR merupakan bentuk penaklukan secara halus terhadap masyarakat setempat agar tidak memprotes aktivitas mereka. Jika demikian, maka, “CSR merupakan strategi pendekatan kaum neoliberal agar tetap bisa melanggengkan hegemoni kapitalisme. Dengan kata lain CSR adalah alat penaklukan dalam kemasan berwajah sosial dan lingkungan dengan motif dasar yang tidak berubah, yakni akumulasi kapital dan mengeruk keuntungan sebesar-besarnya.
Ø Etika dan
Tanggung jawab dalam program CSR
CSR bukan
saja sebagai tanggung jawab, tetapi juga sebuah kewajiban. CSR adalah suatu
peran bisnis dan harus menjadi bagian dari kebijakan bisnis. Maka,bisnis tidak
hanya mengurus permasalahan laba , tapi juga sebagai sebuah institusi
pembelajaran. Bisnis harus mengandung kesadaran sosial terhadap lingkungan
sekitar.
Ada enam
kecenderungan utama, yang semakin menegaskan arti penting CSR, yaitu :
1. Meningkatnya kesenjangan antara kaya dan miskin;
2. Posisi negara yang semakin berjarak pada rakyatnya;
3. Makin mengemukanya arti kesinambungan;
4. Makin gencar sorotan kritis dan resistensi publik, bahkan bersifat anti perusahaan.
5. Tren ke arah transparansi;
6. Harapan terwujudnya kehidupan lebih baik dan manusiawi pada era millennium.
1. Meningkatnya kesenjangan antara kaya dan miskin;
2. Posisi negara yang semakin berjarak pada rakyatnya;
3. Makin mengemukanya arti kesinambungan;
4. Makin gencar sorotan kritis dan resistensi publik, bahkan bersifat anti perusahaan.
5. Tren ke arah transparansi;
6. Harapan terwujudnya kehidupan lebih baik dan manusiawi pada era millennium.
Tak heran, CSR telah menjadi isu
bisnis yang terus menguat. Isu ini sering diperdebatkan dengan pendekatan
nilai-nilai etika, dan memberi tekanan yang semakin besar pada kalangan bisnis
untuk berperan dalam masalah-masalah sosial, yang akan terus tumbuh. Isu CSR
sendiri juga sering diangkat oleh kalangan bisnis, manakala pemerintahan
nasional di berbagai negara telah gagal menawarkan solusi terhadap berbagai
masalah kemasyarakatan
Namun, upaya penerapan CSR sendiri bukannya tanpa hambatan. Dari kalangan ekonom sendiri juga muncul reaksi sinis. Ekonom Milton Friedman, misalnya, mengritik konsep CSR, dengan argumen bahwa tujuan utama perusahaan pada hakikatnya adalah memaksimalkan keuntungan (returns) bagi pemilik saham, dengan mengorbankan hal-hal lain. Ada juga kalangan yang beranggapan, satu-satunya alasan mengapa perusahaan mau melakukan proyek-proyek yang bersifat sosial adalah karena memang ada keuntungan komersial di baliknya. Agar mengangkat reputasi perusahaan di mata publik atau pemerintah. Oleh karena itu, para pelaku bisnis harus menunjukkan bukti nyata bahwa komitmen mereka untuk melaksanakan CSR bukanlah main-main. Manfaat dari CSR itu sendiri terhadap pelaku bisnis juga bervariasi, tergantung pada sifat (nature) perusahaan bersangkutan, dan sulit diukur secara kuantitatif.
Namun, upaya penerapan CSR sendiri bukannya tanpa hambatan. Dari kalangan ekonom sendiri juga muncul reaksi sinis. Ekonom Milton Friedman, misalnya, mengritik konsep CSR, dengan argumen bahwa tujuan utama perusahaan pada hakikatnya adalah memaksimalkan keuntungan (returns) bagi pemilik saham, dengan mengorbankan hal-hal lain. Ada juga kalangan yang beranggapan, satu-satunya alasan mengapa perusahaan mau melakukan proyek-proyek yang bersifat sosial adalah karena memang ada keuntungan komersial di baliknya. Agar mengangkat reputasi perusahaan di mata publik atau pemerintah. Oleh karena itu, para pelaku bisnis harus menunjukkan bukti nyata bahwa komitmen mereka untuk melaksanakan CSR bukanlah main-main. Manfaat dari CSR itu sendiri terhadap pelaku bisnis juga bervariasi, tergantung pada sifat (nature) perusahaan bersangkutan, dan sulit diukur secara kuantitatif.
PERUSAHAAN SELULAR INDOSAT MENGADAKAN PROGRAMCORPORATE
SOCIAL RESPONSIBILITY
Sebagai perusahaan publik yang
beroperasi di Indonesia dan melayani kebutuhan telekomunikasi masyarakat
Indonesia, Indosat senantiasa berupaya untuk tetap konsisten melaksanakan
program tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility
(CSR) yang memberikan manfaat dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan
bangsa Indonesia secara berkesinambungan. Memahami berbagai persoalan yang
dihadapi masyarakat saat ini, Indosat berupaya agar seluruh kegiatan CSR–nya
dapat terlaksana dengan baik dan tepat kepada sasaran dalam memberikan manfaat
terbaik bagi masyarakat yang bersifat jangka panjang.
Visi CSR Indosat :
Program diarahkan untuk membangun kebanggaan seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) termasuk karyawan terhadap Indosat serta sesuai dengan standard internasional yang berlaku.
Misi CSR Indosat :
Sejalan dengan misi perusahaan yaitu meningkatkan kualitas hidup komunitas dan masyarakat.
Program CSR :
Program CSR Indosat diimplementasikan berdasarkan pada prinsip-prinsip integritas, akuntabilitas, tanggung jawab dan perbaikan kondisi komunitas yang terukur.
Program CSR Indosat diimplementasikan berdasarkan pada prinsip-prinsip integritas, akuntabilitas, tanggung jawab dan perbaikan kondisi komunitas yang terukur.
Ø Tindakan – tindakan yang dilakukan
oleh indosat dalam program CSR
1. Implementasi
Energi Alternatif
Penggunaan tenaga alternative
adalah: sebagai salah satu langkah antisipasi kelangkaan bahan bakar hewani di
beberapa lokasi yang terjadi akhir-akhir ini. Setelah melalui research,
dibeberapa wilayah kerja (termasuk coverage BTS), maka diupayakan untuk
penggunaan bahan bakar terbaru yang ramah lingkungan yang memang melimpah
dibeberapa lokasi BTS tersebut.
Saat ini Indosat sedang melakukan uji
komersial BTS energi alternatif di 2 wilayah, yaitu BTS di Girisari, Uluwatu,
Bali dan BTS di Labuan, Lombok. Diharapkan keberhasilan uji coba ini akan dapat
diperluas bagi BTS-BTS Indosat lainnya di seluruh wilayah Indonesia. Uji
komersial program ini dilakukan bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung
(ITB) dan PT LEN Industri (Persero).
Program Uji Komersial BTS Energi
Alternatif merupakan inisiatif Indosat dalam mencari alternatif bahan bakar
bagi BTS di luar BBM yang selama ini digunakan. Sumber energi alternatif yang
diujicobakan untuk bagi BTS adalah sinar matahari, angin dan biofuel
berbahan dasar kelapa sawit.
Hubungan teori yang terdapat pada bab etika dan
tanggung jawab sosial pada buku wajib kedalam perusahaan Selular Indosat:
Didalam suatu perusahaan juga
memiliki tanggung jawab terhadap lingkungan. Hal tersebutlah yang mendorong
perusahaan Selular Indosat melakukan Implementasi Energi Alternatif. Perusahaan
Indosat sadar terhadap masalah yang sampai saat ini belum teratasi, yaitu Polusi
udara. Polusi udara diakibatkan dari asap mobil dan juga bahan kimia lainnya
dari pabrik. Melalui program tersebut, perusahaan indosat berharap persoalan
mengenai bahan bakar dapat diatasi.
Ini merupakan salah satu program Indosat yang berfokus pada kesehatan,
khususnya ibu dan anak, serta masyarakat yang berada di sekitar lingkungan
kerja. Kegiatan yang dibagi dalam 2 program besar, yakni Mobil “Klinik Sehat
Keliling” Indosat dan Kampung Siaga yaitu: suatu terobosan baru dalam layanan
kesehatan secara gratis, dengan tujuan meningkatkan kualitas kesehatan
masyarakat.
Dengan semakin berkembangnya program
CSR bidang pendidikan, Indosat juga turut membantu masyarakat di bidang lain
dan salah satunya adalah bidang kesehatan. Menilik tingkat kesehatan ibu dan
anak yang dirasa kian memprihatinkan, khususnya di daerah-daerah terpencil.
Mulai tahun 2007 Indosat mengembangkan program CSR di bidang ini melalui payung
program Indonesia Sehat. Dengan fokus utama di daerah yang masih membutuhkan
bantuan layanan kesehatan, Indosat berupaya meningkatkan kualitas hidup
masyarakat tidak mampu melalui program kesehatan cuma-cuma Pemeriksaan
kesehatan.
ð Berbagai aktifitas dilakukan melalui
mobil “Klinik Sehat Keliling” ini, antara lain:
- ltasi
Gizi dan kesehatan
- Bantuan
obat dan makanan sehat bagi Balita
- Pengasapan
(jika dibutuhkan)
- Pos
Layanan Terpadu (untuk Ibu dan Anak)
- Mobil
Klinik Sehat Keliling Indosat ini dilengkapi dengan alat USG, tabung
oxigen, suction pump, obat-obatan, perlengkapan operasi minor, alat
timbang bayi
ð Adapun cakupan operasi di 8
(delapan) kota di wilayah kerja Indosat, yaitu:
- Sumatera
Bagian Utara (base di Padang)
- Sumatera
Bagian Selatan (based di Bengkulu)
- Jabodetabek
(based di Jakarta)
- Jawa
Barat (base di Bandung)
- Jawa
Tengah dan DIY (base di Yogyakarta)
- Jawa
Timur (base di Surabaya)
- Kalimantan
(base di Banjarmasin)
- Sulawesi
(base di Makasar)
Hubungan teori yang terdapat pada bab etika dan
tanggung jawab sosial pada buku wajib kedalam perusahaan Selular Indosat:
Tannggung jawab sosial memiliki kaitan dengan cara
perusahaan melakukan bisnisnya, terhadap kelompok maupun pribadi yang ada dalam
lingkungan sosialnya. Komunitas lokal tempat mereka menjalankan bisnisnya
memiliki tanggung jawab terhadap pihak pemercaya. Perusahaan selular indosat
misalnya, Program Indonesia Sehat, yang di dalamnya terdapat kegiatan-kegiatan
seperti : Pertama, Mobil Klinik Sehat Keliling di 8 regional Indosat. Kedua,
Pelayanan Kesehatan Masyarakat (Posyandu, Sunatan Massal, Pemeriksaan
Kesehatan).
Ø Berbagai program yang dijalankan
Indosat yaitu :
·Indonesia Belajar
1.
Pelatihan
Guru Ipa dan Matematika
2.
Sekolah Aceh
3.
Beasiswa
4.
IWIC
5.
Pendidikan
Panahan Yunior
6.
Sumbangan
Buku
7.
Pelatihan
FMC
·Indonesia Sehat
1.
Mobil Klinik
Sehat Keliling di 8 Regional
2.
Pelayanan
kesehatan Masyarakat (Posyandu, Sunatan Massal, dan pemeriksaan kesehatan)
·Berbagi Bersama Indosat
1.
SMS Donasi
17845
2.
Sms Donasi
Korban Bencana
3.
SLI Peduli
4.
Perangi
Kelaparan Bersama WFP
5.
Voucer
Mentari Edisi MDGs
6.
SMS Cinta
Dhuafa
·Indosat Peduli
1.
Bantuan
Pasca Bencana
2.
Kampung
Siaga
3.
Program
Community Development di sekitar Fasilitas Indosat
·Implementasi Energi Alternatif
Penerapan CSR dipandang sebagai sebuah keharusan. CSR bukan saja sebagai
tanggung jawab, tetapi juga sebuah kewajiban. CSR adalah suatu peran bisnis dan
harus menjadi bagian dari kebijakan bisnis. Maka, bisnis tidak hanya mengurus
permasalahan laba, tapi juga sebagai sebuah institusi pembelajaran. Bisnis
harus mengandung kesadaran sosial terhadap lingkungan.
Citra perusahaan yang buruk, yang sering dimunculkan di media massa. Jelas
tidak mendukung kelancaran operasional perusahaan dan bersifat kontra-produktif
terhadap upaya peningkatan produktivitas dan keuntungan. Kini semakin diakui
bahwa perusahaan, sebagai pelaku bisnis, tidak akan bisa terus berkembang, jika
menutup mata atau tak mau tahu dengan situasi dan kondisi lingkungan sosial
tempat ia hidup.
Ø Pengaruh CSR
bagi Masyarakat
CSR diadopsi
agar menjadi penawar kesan dan persepsi buruk dalam perusahaan yang terlanjur
terbentuk dalam pikiran masyarakat. Dalam persepsi masyarakat pada saat itu
pengusaha di citrakan sebagai pemburu rente yang menghalalkan segala cara
temasuk tidak peduli pada dampak kemiskinan dan kerusakan lingkungan. Namun
dalam program Indosat ini sangat bagi masyarakat karena program CSR Indosat
diimplementasikan dengan berdasarkan pada prinsip-prinsip integritas,
akuntabilitas, tanggung jawab dan perbaikan kondisi komunitas. Program ini
lumayan menguntungkan karena program ini program social.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Kesimpulan yang kami dapat dari Pembahasan CORPORATE
SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) ini adalah Program ini memang sangat
menguntungkan oleh masyarakat awam, tetapi tidak menguntungkan di dunia bisnis.
Banyak orang-orang yang mengatakan Program ini hanya tipuan atau kedok saja
untuk mendapat simpati dari masyarakat luas.
Terasa di logika tidak mungkin jika perusahaan
mengadakan Program apapun tanpa pertimbangan keuntungan yang diperoleh. Di
balik itu pasti ada seluk-beluk keuntungan yang bakal dikeruk dari program itu.
Walaupun dalam masyarakat kadang menguntungkan, tapi masyarakat tidak tahu
menahu dibalik program CSR itu yang sebenarnaya.
Namun semua itu berbalik pada kita pribadi sendiri,
apakah kita bisa memanfaatkan program itu atau malah tertipu dengan akal-akalan
seperti itu. Sebagai masyarakat kita harus pintar-pintar untuk mengetahui
program apa saja yang diadakan perusahaan yang melakukan CSR tersebut, agar
kita sebagai masyarakat tidak terjebak.
DAFTAR PUSTAKA
Ebert, Ronald J dan Ricky W.
Griffin. 2003. Bisnis, edisi 6. Jakarta:Prenhallindo.