Ibarat menghadapi pertempuran, sekelompok pasukan yang
ingin pergi bertempur tentu harus melakukan persiapan agar bisa memenangkan
pertempuran. Kecil kemungkinan pasukan tersebut akan bisa menang jika datang ke
medan pertempuran hanya berbekal nyali dan semangat. Musuh pasti sudah
mempersiapkan perlengkapan terbaik mereka agar kesempatan untuk menang kian
besar. Karena itu, pasukan mana dengan persiapan yang lebih baik, hampir bisa
dipastikan akan menang dalam pertempuran.
Begitu
juga dengan datangnya berlakunya pasar bebas ASEAN. Masyarakat Ekonomi Asean
(MEA) menjadi arena persaingan antar negara-negara Asia Tenggara. Tidak hanya
di arena olahraga dalam bentuk SEA Games, tetapi dalam konteks kompetisi dalam
bidang ekonomi, satu sama lain negara-negara ASEAN bersaing.
Karakteristik
Negara-Negara ASEAN via foundersguide.com
Beberapa Kiat Praktis dalam Menghadapi
MEA dan Tenaga Kerja Asing
Keberadaan
MEA perlu disikapi secara positif. Negara yang cepat tanggap, baik dalam
inovasi, pembuatan regulasi, maupun penyediaan infrastruktur, berpeluang untuk
mendapatkan banyak keuntungan dari penyelenggaraan MEA. Bagi pelaku bisnis,
berikut ini beberapa kiat-kiat yang bisa dilakukan agar benar-benar merasakan
keuntungan dari penyelenggaraan MEA.
1. Leadership
Jiwa
kepemimpinan yang baik sangat dibutuhkan dalam situasi atau pekerjaan apa pun,
termasuk pada masa MEA saat ini. Orang-orang dengan jiwa kepemimpinan akan
memiliki kemampuan untuk mengatur dan sangat peduli terhadap kemajuan kelompok
atau perusahaan yang dipimpinnya. Pemimpin yang memiliki jiwa leadership akan
berusaha sekuat tenaga demi kemajuan perusahaannya.
2. Public Speaking
Baik
sebagai perwakilan perusahaan maupun tenaga kerja, memiliki kemampuan public
speaking jelas penting dalam karier atau menjalankan bisnis apa pun, termasuk
dalam penyelenggaraan MEA. Dengan memiliki kemampuan ini, seseorang bisa
menarik perhatian orang lain agar mau menuruti kemauannya. Tentu saja hal ini
bisa dimanfaatkan sebagai alat pemasaran yang efektif.
3. Bahasa Asing
Bersaing
secara internasional mau tidak mau pasti dituntut untuk bisa berkomunikasi
dengan menggunakan bahasa asing. Terlebih jika menguasai bahasa-bahasa yang
digunakan negara-negara ASEAN, tentu akan sangat mendukung dalam era MEA ini.
4. Project Management
Project
management adalah kemampuan seseorang dalam membuat rancangan sebuah proyek.
Dalam hal ini, yang dirancang adalah waktu pengerjaan, kekuatan, dan kelemahan
yang bisa membawa proyek akan berhasil atau justru akan menemui kegagalan.
5. Negosiasi dan
Mediasi
Pengusaha
yang pandai dalam hal negosiasi dan mediasi bisa dengan cepat memutuskan
persoalan atau masalah. Pada era pasar bebas, interaksi dengan perusahaan asing
tentu akan memberikan perbedaan cara pandang yang berbeda dengan yang kita
alami setiap hari. Karena itu, memiliki kemampuan tersebut akan sangat membantu
memecahkan persoalan.
6. Networking
Sudah
jelas bahwa jaringan yang luas bisa meningkatkan potensi keuntungan yang bisa
didapatkan perusahaan. Memiliki kemampuan dalam menjalin relasi akan semakin
berpeluang dalam meraih kesuksesan pada masa depan.
7. Rendah Hati
Dorong
diri kita untuk selalu rendah hati dalam segala hal. Setelah berhasil
meningkatkan kemampuan diri dan menguasai banyak keahlian, bukan berarti kita
menjadi sombong dan berhenti belajar. Orang yang mau terus belajar akan menjadi
aset yang penting dalam perusahaan pada masa MEA.
8. Openness
Berbenturan
dengan budaya lain adalah konsekuensi yang tidak bisa dihindari dalam pasar
bebas internasional. Baik pekerja maupun pebisnis tetap perlu menerima
perbedaan pandangan dan budaya agar tercipta harmoni dan keselarasan demi
mendapatkan keuntungan yang lebih banyak.
9. Ingin Tahu dan
Kritis
Menjadi
orang yang kritis akan mendorong orang tersebut untuk menjadi orang yang selalu
berpikir ke depan. Setiap kesalahan bisa menjadi kesempatan yang bisa
dimanfaatkan untuk perbaikan. Rasa ingin tahu akan membuat seseorang untuk
selalu mendapatkan pengetahuan yang lebih banyak dari yang sudah mereka miliki.
10. Profesionalisme
Pada
era MEA dan sebelumnya, bisa dikatakan profesionalisme adalah karakter yang
sangat diperlukan, baik oleh calon tenaga kerja yang ingin bekerja di luar
negeri maupun pengusaha Indonesia yang akan menjalin kerja sama dengan
perusahaan asing. Berpikir dan bekerja secara profesional akan mengundang
pujian dari orang lain.
Sumber:
https://www.dw.com/id/pro-kontra-tenaga-kerja-asing-mengapa-membenci-sesama-kelas-pekerja/a-43540839
Tidak ada komentar:
Posting Komentar